SURAKARTA (DP) — Salah satu varian yang paling ditunggu dari Chevrolet Spin adalah mesin diesel. Pasalnya pada segmen low MPV, mobil bermesin diesel hanya Chevrolet Spin.
Spin diesel tersedia dalam dua varian: LT dan LTZ dengan harga Rp... juta dan Rp ... juta. Fitur-fitur yang membedakan keduanya adalah rem ABS dan airbag.
Di bawah bonnet depan tersimpaan mesin Ecotec berkapasitas 1,3-liter 4-silinder turbodiesel Commonrail Direct Injection. Mampu menghasilkan tenaga 75 hp pada 4000 rpm dan torsi 190 Nm pada 1750-2500 rpm.
Dapurpacu.com berkesempatan menjajal Spin Diesel tipe LT dari Jogjakarta menuju Surakarta melalui jalur Magelang, dilanjutkan ke puncak Ketep yang berada di puncak lereng antara Gunung Merapi dan Merbabu. Perjalanan selanjutnya menuju Boyolali hingga Surakarta.
Deru mesin diesel terdengar lembut di dalam kabin. Chevrolet membekali kemudi dengan tilt steering (kemiringan setir bisa diatur) sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan sang pengemudi untuk mendapatkan posisi mengemudi yang tepat. Sedikit mengganggu adalah pilar “A” agak tebal serta kurang melandai sehingga agak menggangu pandangan pengemudi terutama ke arah kanan.
Menuju Magelang, rute didominasi aspal lebar dan mulus, hanya ditemui kepadatan lalu lintas. Sebelum menuju Puncak Ketep bertandang singkat ke kawasan Candi Borobudur.
Akselerasi dapur pacu diesel ini cukup responsif, ketika jarum RPM menunjuk 1750 lontaran tenaga turbo dari mesin diesel ini semakin agresif. Memainkan tuas transmisi manual 5-speed mudah dioperasikan dan dikendalikan. Pengeremannya juga presisi meski tanpa dilengkapi fitur ABS.
Kekuatan Spin diesel semakin teruji ketika mendaki ke Puncak Ketep (Ketep Pass) pada ketinggian 1200 m dpl. Jalurnya cukup sempit dengan handicap jalan berliku dan mendaki plus aspal yang banyak lubang.
Saat melintas jalur ini rombongan dihadang oleh hujan cukup lebat. Namun demikian limpahan torsi pada mesin diesel Spin dengan mudah menekuk jalur menanjak menuju Ketep Pass. Pengemudi pun mudah mengendalikan kemudi untuk bermanuver pada tikungan-tikungan tajam yang banyak ditemui serta menghindar dari jalanan berlubang.
Melibas jalanan berlubang suspensi Independen McPherson di depan dan torsion beam di buritan terasa cukup lembut. Para penumpang belakang dibuat nyaman dengan suspensi-suspensi ini.
Hanya saja legroom kursi baris kedua kurang lega, menurut saya. Aaahh, tapi sepanjang perjalanan hembusan AC yang cepat sampai ke belakang menambah kenyamanan. [dp/Wyu]
(sumber :http://www.dapurpacu.com/chevrolet-spin-diesel-jinakkan-puncak-merapi-merbabu/chevroletspin-8-2/ )